Cara Aman Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi

Cara Aman Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi

Pada artikel kali ini akan membahas tentang bagaimana cara aman mengatasi biang keringat pada bayi? Sebab pada umumnya bayi lebih rentan terkena biang keringat. Namun sebelumnya perlu dipahami dulu mengenai biang keringat dan gejala-gejala yang timbul diakibatkan biang keringat.

Apa Biang Keringat Itu?

Biang keringat atau dalam istilah kedokteran disebut miliaria merupakan kelainan kulit akibat retensi keringat. Biang keringat atau kebanyakan orang menyebutnya dengan nama keringat buntet (prickle heat) dapat terjadi pada siapa saja, baik pada bayi maupun orang dewasa. Namun kenyatannya biang keringat lebih sering terjadi pada bayi.

Keadaan ini sudah biasa terjadi pada bayi baru lahir karena tersumbatnya kelenjar keringat mereka yang masih belum berkembang sempurna sehingga muncul benjolan-benjolan kecil berisi air berwarna kemerahan. Biang keringat sering muncul pada lipatan kulit bayi ataupun pada bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian yang terlalu ketat.

Terjadinya Biang Keringat Pada Bayi

Biang keringat biasanya muncul pada minggu-minggu awal kelahiran. Biasanya terjadi ketika bayi terpapar suhu udara yang panas dan juga lembab. Hampir semua bayi bisa mengalami kejadian ini.


Bentuk dan Tanda Gejala Biang Keringat

Biang keringat atau miliaria sebenarnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu miliaria kristalina, miliaria rubra, dan miliaria profunda.

1. Miliaria kristalina ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil berisi cairan yang bergerombol, berukuran 1-2 mm, tanpa adanya tanda radang. Terutama muncul pada badan setelah banyak berkeringat, misalnya karena udara yang panas.
2. Miliaria rubra ditandai dengan gelembung-gelembung berwarna merah yang sangat gatal dan pedih. Biang keringat ini lebih berat daripada miliaria kristalina. Biasanya terjadi pada orang yang tidak biasa tinggal di daerah tropis. Terdapat pada badan dan tempat yang mendapat tekanan atau gesekan pakaian.
3. Miliaria profunda (dalam) ditandai dengan gelembung putih, keras, berukuran 1-3 mm, biasanya timbul setelah miliaria rubra. Biasanya terjadi pada badan dan ekstrimitas. Karena letak retensi keringat yang lebih dalam, maka biasanya lebih banyak gelembung-gelembung padat daripada yang berisi cairan. Tidak gatal dan juga tidak berwarna kemerahan.

Pada umumnya, biang keringat ini tidak terasa menyakitkan bagi bayi. Namun untuk miliaria rubra, dapat menimbulkan rasa gatal dan perih hingga membuat bayi menjadi rewel. Pada beberapa kasus, gelembung yang muncul juga terasa perih saat disentuh.

Cara Aman Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi

Cara Aman Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi

Cara aman mengatasi biang keringat pada bayi cukup mudah. Karena pada dasarnya biang keringat tidak perlu diobati secara khusus. Pengobatan yang paling utama dan pertama adalah dengan cara menghindari faktor penyebabnya, yaitu panas dan lembab yang berlebih.


Biang keringat dapat sembuh dalam beberapa hari. Namun demikian tetap harus dilakukan perawatan agar bayi merasa nyaman dan tidak rewel. Berikut beberapa tips cara mengurangi rasa gatal dan tidak nyaman pada bayi.

1. Usahakan mengurangi atau menghindari udara panas dan lembab yang berlebih. Bawa bayi ke ruangan dengan ventilasi udara yang baik sehingga udara banyak masuk atau ke tempat yang teduh. Bisa gunakan kipas angin kecil jika anda membawa bayi anda ke daerah yang suhunya panas. Jika udara pada malam hari juga terasa panas, bisa menggunakan kipas angin agar sirkulasi udara di kamar juga lebih sejuk.

2. Lepaskan pakaian bayi yang lembab dan ganti dengan pakaian yang menyerap keringat. Hindari menggunakan bahan-bahan yang tidak menyerap keringat dan malah menyerap panas seperti nilon, satin. Sebaiknya gunakan bahan pakaian yang tipis, sejuk dan menyerap keringat seperti, katun. Lepaskan pakaian bayi yang lembab dan hindari pakaian yang terlalu ketat.

3. Pemberian obat topikal
Dapat menggunakan lotion kalamin untuk melembutkan kulit bayi dan mengurangi rasa gatalnya. Pemberian lotion ini membantu jika bayi terlihat rewel dan menangis ketika kulitnya anda sentuh.

Bedak salisil dapat juga digunakan untuk mengurangi rasa gatal dan mengurangi gesekan pada lipatan-lipatan kulit bayi.

Krim/salep kortikosteroid (hidrokortison) juga dapat digunakan. Namun obat ini hanya digunakan atas saran dokter jika memang biang keringat bertambah berat. Sebaiknya hati-hati dalam menggunakan salep/lotion lainnya sebelum berkonsultasi dengan dokter, karena dapat memperparah keluhan akibat makin meningkatnya kelembaban dan panas di kulit.

Baca juga: Cara Mengatasi dan Mencegah Biang Keringat

Cara Pencegahan Biang Keringat Pada Bayi

Cara mencegah biang keringat agar tidak muncul lagi tidaklah sulit, yaitu dengan menghindari keringat, panas dan kelembaban yang berlebih.

1. Pastikan bayi tidak kepanasan dengan menyentuh kulit tubuhnya. Kulit yang panas dan lembab menjadi tanda bahwa bayi kepanasan.
2. Menjaga agar kulit bayi tetap sejuk dengan memakaikan pakaian yang longgar, tipis, berbahan katun, yang cocok untuk udara yang panas.
3. Jika matahari sedang terik dan suhu udara panas, sebaiknya bayi tetap berada di dalam ruangan atau di bawa ke tempat yang sejuk dan teduh.
4. Pastikan pula agar bayi banyak minum sehingga bayi tidak mengalami dehidrasi.

Namun jika bayi mengalami demam dan dalam beberapa hari (4 hari atau lebih) setelah dilakukan perawatan dan pencegahan dengan tips diatas tidak juga membaik bahkan biang keringat semakin meluas dan parah, maka segeralah bawa ke dokter untuk melakukan pengobatan.

Related Posts